GUS DUR & KEDEKATANNYA DENGAN NON MUSLIM.
Dikutip dari bukunya Prof. Muhammad A S Hikam, “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda , Gus Dur Kita”.
“Salah satu episode yang saya saksikan sendiri dan berbekas mendalam ketika dalam sebuah seminar di Masjid Sunda Kelapa sekitar th 1996, bulan Desember. Gus Dur (GD) dikritik Pak Yusril Ihza Mahendra (YIM) soal kedekatan beliau dengan kelompok non Muslim, khususnya ummat Kristiani.
YIM mengatakan, sambil mengutip ayat Qur’an yang berbunyi “Muhammadun Rasulullah. Walladzina ma’ahu asyiddaa u ‘alal kuffaari ruhamaa u bainahum.. “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya sangatlah tegas / keras terhadap orang-orang kafir, namun berkasih sayang terhadap sesama mereka.” (Al-Fath: 29).”. Menurut YIM, Gus Dur tidak mengikuti ayat ini karena justru beliau terbalik “ramah tamah dengan orang non Muslim, dan sering mengeritik keras terhadap sesama Muslim..”
Gus Dur menjawab dengan santai seperti biasa: “Saudara Yusril perlu mengaji lebih dulu sebelum memberi tafsir Qur’an dengan benar. Tegas di dalam ayat ini berarti tegas dalam soal keimanan, bukan soal pergaulan. Kita sebagai Muslim (apalagi dalam kondisi mayoritas) tentu harus tetap ramah dan melindungi terhadap orang non Muslim yang minoritas. Kalau saya sering bersikap kritis terhadap sesama gerakan Islam di Indonesia, ya karena dalam semangat “tawashou bil haq”. Memberikan pembelajaran internal, memang beda dengan pembelajaran keluar. Justru “ruhamaa” atau kasih sayang itu saya ekspressikan dengan cara kritik. Kadang-kadang terdengar keras, tetapi saya tak memonopoli kebenaran seperti kebanyakan ormas atau tokoh-tokoh Islam lainnya..”
Ditulis kembali oleh :Ievyani Liebedich
Anggota Grup Sahabat Gus Dur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar