Wow! Di Kelenteng Ini Cuma Ada Foto Gus Dur
Warga etnis Tionghoa baru saja memperingati Tahun Baru Imlek pada Senin (08/02/2016) lalu. Mereka pun merayakannya dengan berbagai kegiatan, termasuk tentu saja juga dengan melakukan ibadah sembahyang untuk memuja para dewa di vihara dan kelenteng. Nah, bicara soal kelenteng yang adalah tempat peribadatan umat agama Khonghucu, ada salah satu hal yang sangat menarik di Kelenteng Boen Bio di Surabaya, Jawa Timur. Saat memasuki kelenteng tertua di Surabaya itu, hanya ada satu foto yang terpajang di dindingnya. Menariknya, itu bukanlah gambar dewa, tokoh Khonghucu atau Tionghoa, melainkan foto Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid, atau biasa dikenal dengan nama Gus Dur.
Gus Dur Dianggap Sebagai ‘Bapak Bangsa’
"Dipasang sejak Gus Dur wafat pada 2009, sebagai bentuk penghormatan kami kepada beliau. Foto tersebut akan dipajang selamanya di Kelenteng Boen Bio. – Juru kunci Kelenteng Boen Bio, Liem Tiong Yang"
Foto Gus Dur yang terlihat memakai kopiah itu terpajang di salah satu sudut dinding kelenteng tersebut sejak tahun 2009 silam. Hingga saat ini, foto itu masih terpajang dan tidak akan diturunkan. “Dipasang sejak Gus Dur wafat pada 2009, sebagai bentuk penghormatan kami kepada beliau. Foto tersebut akan dipajang selamanya di Kelenteng Boen Bio,” ungkap juru kunci Kelenteng Boen Bio, Liem Tiong Yang kepada awak media, belum lama ini. Sosok mantan Presiden Indonesia yang keempat itu memang dekat dengan kaum Khonghucu dan Tionghoa secara umum. Dia dianggap sebagai ‘Bapak Bangsa’ yang sangat berjasa bagi eksistensi umat Khonghucu di Indonesia. Melalui Keputusan Presiden tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China, Gus Dur membuktikan dia berdiri di atas semua kepentingan dan golongan dengan menjamin hak sipil warga Tionghoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar